Success Story

Dunia Juga Punya Miliarder Saham Selain Warren Buffett, Siapakah Dia? by Dedi Utomo

Forbes.com

Selain Warren Buffett, ternyata ada milliarder saham lain yang tidak pernah didengar di dunia investasi. Seorang laki-laki yang pada tahun 1963 menerima beasiswa untuk kuliah di Southern College of Optometry di Memphis.

Membuka praktik perawatan berbagai macam kondisi mata dan membantu mengurangi masalah pengelihatan di Florida Selatan.

Menghabiskan malamnya untuk melakukan penelitian, Pada tahun 1969 dia telah berhasil menemukan kacamata warna untuk lensa plastik yang akan menyaring dan menyerap sinar UV untuk membantu mencegah katarak.

Stockbitor! Say hay to Dr. Herbie Wertheim.

Dr. Herbie Wertheim

Gaya Investasi Herbie Wertheim

Herbie Wertheim mungkin adalah investor individu terbesar yang belum pernah didengar dunia. Keberhasilan keuangannya dan kehidupan fantastis yang dimilikinya adalah bukti The Power of Compounding dalam investasi saham.

Wertheim membeli saham dan menerapkan strategi yang bisa dikatakan sebagai campuran antara strategi Warren Buffett dan Peter Lynch, dengan sentuhan Jack Bogle. Gaya investasi Wertheim adalah membeli saham perusahaan industri dan teknologi serta dividend payers Company.

Baca Juga: Investasi Saham Ala Warren Buffett-Buffettology Esque Sustainable Growth

Strategi Investasi Wertheim

Berinvestasi pada apa yang Anda ketahui

Wertheim menerapkan strategi yang dipopulerkan oleh fund manager Fidelity Magellan terkenal Peter Lynch dalam bukunya 1989 One Up on Wall Street . "Berinvestasi pada apa yang kamu ketahui." Lynch mengatakan kepada pembaca untuk menggunakan pengetahuan atau pengalaman khusus mereka untuk mendapatkan keunggulan dalam investasi mereka.

Seorang investor memang selayaknya tahu tentang kondisi perusahaan yang sahamnya dibeli, hal ini akan memperkuat alasan mengapa berinvestasi di perusahaan tersebut. Ketika kondisi perusahaan menunjukkan tanda-tanda yang kurang bagus atau tidak sesuai dengan ekspektasi, kamu bisa mempertimbangkan untuk menjual saham tersebut.

Kesabaran

"Jika kamu menyukai sesuatu seharga $ 13, kamu harus menyukainya dengan $ 12, $ 11 atau $ 10," kata Wertheim. Jika sebuah saham terus turun namun kamu masih yakin dengan prospeknya dan telah melakukan riset, maka kamu akan membeli lebih banyak. Kamu akan benar-benar mendapatkan harga yang lebih baik.

Beli saham yang rutin membagi Dividen

Dividen adalah faktor penting dalam investasi ala wertheim, dividen berguna untuk meringankan rasa sakit dari saham yang sedang turun atau bergerak sideways.

Terapkan strategi buy and hold

Beli dan tahan adalah gaya investasi Wertheim "Tujuan saya adalah membeli saham dan kalau bisa tidak akan pernah dijual" kata Wertheim.

Wertheim memilih Microsoft, saham yang telah dipegangnya sejak IPO pada tahun 1986. Saham Microsoft yang dibelinya ketika IPO telah membayar dividen sejak 2003, sekarang bernilai lebih dari $ 160 juta. "Saya tahu banyak tentang komputer dan telah terlibat dalam membangunnya". Ungkap Wertheim.

Baca Juga: Apakah Strategi "Buy And Hold" Bagus Untuk Investasi Jangka Panjang Kamu?

Cari saham dengan manajemen yang kuat

Seperti halnya Warren Buffett, Wertheim mengatakan, menemukan perusahaan dengan manajemen yang kuat adalah kunci keberhasilannya. Contoh yang bagus dari hal ini adalah Heico, sebuah perusahaan dirgantara dan elektronik yang dikelola keluarga yang berbasis di kota kelahiran Wertheim, Hollywood, Florida.

Hari ini, Heico diperdagangkan dengan harga $ 80, dan Herbie adalah pemegang saham individu terbesarnya. Investasi yang awalnya senilai $ 5 juta kini telah bernilai lebih dari $ 800 juta.

Baca Juga: 7 Karakteristik CEO Perusahaan Yang Investor Friendly

Berani melakukan cut loss

Dari ratusan saham yang dimilikinya, tidak semuanya memberikan keuntungan sesuai yang diharapkan. Dia pernah berinvestasi besar di Blackberry. "Saya percaya pada manajemen baru dan pemulihan kondisi perusahaan," kata Wertheim. Investasinya di Blackberry ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan. "Saya menyaksikan keuntungan besar menghilang bulan demi bulan sampai akhirnya saya memutuskan cukup sudah."

Terkadang sangat sulit untuk membuat keputusan menjual ketika saham yang kita beli terus turun, namun pada waktu-waktu tertentu, keputusan ini mau tidak mau harus diambil manakala prospek bisnis perusahaan menunjukkan tanda-tanda kemunduran dan berpotensi bermasalah di masa depan.

Mencapai Financial Freedom

Ketika memasuki usia 80, Herbie telah mencapai financial freedom. Selain rumahnya $ 16 juta di tepi pantai di Coral Gables, Wertheim memiliki peternakan seluas 90 hektar di dekat Vail, Colorado, sebuah rumah empat lantai yang spektakuler yang menghadap ke Sungai Thames di London dan dua perkebunan luas di California selatan.

Dia menghabiskan banyak musim dingin bersama istri dan keluarganya ketika berlibur, selain kapal hunian mewah terbesar di planet ini yang terus mengelilingi dunia, dia juga memiliki dua apartemen mewah. Pertengahan Februari kemarin, keluarga Wertheim berada di suatu tempat di lepas pantai Sri Lanka.

Wertheim yang Dermawan

Wertheim telah berkomitmen untuk memberikan setidaknya setengah dari kekayaannya, dan sebagian besar sumbangannya diarahkan ke bidang pendidikan.

“Saya tidak akan mencapai pendidikan dan peluang yang saya miliki tanpa bantuan sistem pendidikan universitas di negeri kita” tulisnya ketika dia menandatangani Bill Gates and Warren Buffett Giving Pledge.

Fakultas Kedokteran Herbert Wertheim, Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan & Ilmu Kesehatan Nicole Wertheim, the Herbert & Pusat Seni Pertunjukan Nicole Wertheim dan Konservatorium Wertheim adalah perguruan tinggi yang didirikan olehnya. Dia telah memberikan $ 50 juta untuk FIU dan berkomitmen $ 50 juta untuk University of Florida. Tahun lalu dia berdonasi $ 25 juta ke Universitas California, San Diego, untuk membantu menciptakan sekolah kesehatan masyarakat.

Selain pendidikan, Wertheim mengatakan bahwa dia telah berdonasi kepada ratusan organisasi nirlaba domestik dan asing, termasuk Kebun Binatang Miami dan Vail, Colorado, stasiun radio publik.

Sumber: Forbes.com

Kisah Sukses Warren Buffett-The Most Inspiring People among Investors in The Stocks Market by Dedi Utomo

Kisah Sukses dari investor sekaligus milliader terkenal Bernama Warren Buffett.

  • WarBuf, CEO Berkshire Hathaway, memiliki kekayaan bersih $ 84,7 miliar.

  • Buffett adalah salah satu dermawan yang telah memberikan lebih dari $ 27 miliar dalam 1 dekade terakhir.

  • Miliarder terkenal karena kebiasaannya yang hemat, seperti sarapan harian di McDonald-nya dan menggunakan telepon lipat hingga saat ini.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dengan kekayaan bersih $ 84,7 miliar, "The Oracle of Omaha" saat ini adalah orang terkaya ketiga di dunia. Namun begitu, dia lebih memilih untuk hidup sederhana.

Rumahnya yang sederhana di Nebraska hanya bernilai 0,001% dari total kekayaannya dan ia tidak pernah menghabiskan lebih dari $ 3,17 untuk sarapan McDonald setiap hari.

Bagi mereka yang mengenalnya sejak awal, kesuksesan Buffett tidak mengherankan: Dia mulai investasi saham sejak usia 11 tahun dan telah mengumpulkan setara $ 53.000 (dalam dolar hari ini) pada saat dia berusia 16 tahun.

Warren Buffett bukan hanya ahli dalam menghasilkan uang, namun dia juga ahli dalam memberikannya untuk kegiatan sosial. Buffet sekarang dianggap sebagai salah satu filantropis paling dermawan di dunia, yang mana telah mendonasikan uangnya lebih dari $ 27 miliar  dalam 1 dekade terakhir.

Berikut ini adalah hal-hal menarik yang telah Stockbit kumpulkan dari kehidupan miliarder terkenal yang berusia 88 tahun.

The "Oracle of Omaha" lahir pada tahun 1930 di Omaha, Nebraska, anak dari Howard dan Leila Buffett. Ayahnya adalah anggota Kongres Nebraska AS selama empat-bulan dan seorang pialang saham.

Sumber : entertainmentwise.com

Buffett menangkap peluang investasi lebih awal. Ketika dia berumur 11 tahun, dia membeli saham pertamanya.

Dia membeli tiga lembar saham Cities Services Preferred dengan harga $ 38 per lembar. Buffett muda bertahan pada saham tersebut meskipun harga turun dengan cepat, menjadi $ 27 per saham, tetapi menjualnya segera setelah saham tersebut kembali naik ke $ 40.

Laba kecil Buffett bisa jadi luar biasa jika dia menunggu sedikit lebih lama, karena harga saham Other Services Preferred akhirnya melonjak hingga hampir $ 200 per saham.

Pengalaman tersebut memberikan pelajaran keuangan yang penting, yang telah mengubah gaya Warren Buffett dalam mengambil keputusan investasi sampai hari ini yaitu Beli dan tahan.

Ketika dia masih seorang siswa sekolah menengah, dia dan seorang temannya yang bernama Don Danley menjalankan bisnis pinball yang semula mesin tersebut mereka beli dengan harga $25.

Setelah membeli sebuah mesin pinball bekas seharga 25 dolar, mereka membentuk sebuah kemitraan dengan pemiilik barbershop yang bernama Frank Erico dengan kesepakatan Erico harus  memperbaiki mesin tersebut.

Jiwa pebisnisnya mulai terlihat,Warren Buffet mengatakan  kepada Erico "Kami mewakili perusahaan mesin pengoperasian koin milik Wilson, dan kami membawa proposal dari Mr. Wilson. tidak ada risiko bagi Anda. Mari letakkan mesin nikel ini di belakang, Pak Erico, dan pelanggan Anda dapat bermain sambil menunggu. Dan kami akan membagi uangnya.” Begitulah Warren Buffet bernegosiasi.

Duo muda itu membuat kesepakatan dengan Erico dan mesin itu langsung menjadi hits dan berhasil meraup $ 4 dolar pada malam pertama.

Daripada membelanjakan hasil keuntungan, mitra muda ini menginvestasikannya kembali ke lebih banyak mesin. Sehingga dalam beberapa bulan, Buffett menjadi gembong pinball dengan beberapa mesin yang beroperasi di barbershop di kotanya. Buffett menjual bisnis itu seharga lebih dari $ 1.000 setelah setahun.

Selain bisnis pinball, Buffett melakukan sejumlah usaha bisnis aneh selama masa kecilnya seperti mengirim koran, menjual permen karet dan soda, dan mencuci mobil.

Melalui berbagai usaha bisnisnya, Buffett telah berhasil mengumpulkan kekayaan kecil $ 53.000 (dalam uang hari ini) pada saat dia berusia 16 tahun.

Baca  juga : Lo Kheng Hong, Warren Buffett-nya Indonesia

Warren Buffet telah berhasil mengumpulkan banyak uang di usianya yang masih remaja dan dia pun sempat mendapat tawaran untuk kuliah di Wharton School of Business yang bergengsi di University of Pennsylvania namun dia tidak menerima tawaran tersebut.

Sampai pada akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Universitas Nebraska karena desakan ayahnya.

Setelah menyelesaikan studi sarjananya, Buffett pindah ke New York untuk menempuh jenjang kuliah selanjutnya di Columbia School of Business.

Motivasi Warren Buffet untuk mendaftar kuliah di Columbia School of Business adalah lantaran karena dia membaca sebuah buku tentang value investing yang sangat terkenal di Wall Street berjudul "The Inteligent Investor" karangan Benjamin Graham (Ben Graham). Buku ini telah sukses mengubah hidup Warren Buffet dan dia mengetahui bahwa penulis buku itu adalah seorang profesor di sana.

I can’t remember what I paid for that first copy of The Intelligent Investor. Whatever the cost, it would underscore the truth of Ben’s adage: Price is what you pay; value is what you get. Of all the investments I ever made, buying Ben’s book was the best (except for my purchase of two marriage licenses).
— Warren Buffett

Terlepas dari kenyataan bahwa Buffett adalah satu-satunya siswa yang mendapatkan nilai A+ di salah satu kelas Graham, Graham menolak untuk mempekerjakan Buffett di perusahaannya. Dia bahkan menyarankan Buffett untuk sepenuhnya menghindari karir di Wall Street.

Dengan demikian, setelah ia memperoleh gelar masternya pada tahun 1951, Buffett pindah dan menjalankan bisnis jual-beli sekuritas (surat berharga) untuk Buffett-Falk & Co., perusahaan pialang ayahnya di Omaha, selama tiga tahun.

Buffett menikah pada tahun 1952

Pada tahun 1952, ketika dia bekerja untuk perusahaan ayahnya, Buffett menikahi Susan "Susie" Thompson. Pasangan itu memiliki tiga anak: Susan, Howard, dan Peter.

Hal-hal yang tidak mudah bagi pasangan muda terjadi tepat setelah pernikahan mereka. Mereka tinggal sangat sederhana di sebuah apartemen tiga kamar berukuran kecil, yang mereka sewa seharga $ 65 sebulan.

Pada 1957, Buffett membeli rumah dengan lima kamar tidur di Omaha seharga $ 31.500. Dia masih tinggal di sana sampai saat ini.

Warren dan Susie memiliki hubungan yang rumit, setidaknya. Meskipun mereka tetap berstatus suami istri sampai kematian Susan pada 2004, mereka tidak hidup bersama selama lebih dari separuh pernikahan mereka.

Bu Buffett meninggalkan suaminya ketika dia berusia 45 tahun. Dia tetap menjadi istri Warren, tetapi tinggal di San Francisco. Keduanya tetap dekat dan sering berbicara di telepon dan bahkan pergi berlibur bersama. Pada akhirnya Susie memperkenalkan Warren dengan Astrid Menks, seorang pelayan yang kemudian menikah dengannya setelah Susie meninggal.

Buffett pindah kembali ke Big Apple.

Pada akhirnya, Graham berubah pikiran dan pada 1954 dia menawarkan Buffett pekerjaan di New York. Jadi keluarga itu mengemasi barang mereka dan pindah ke Big Apple.

Buffett bekerja untuk mentornya (Ben Graham) selama dua tahun sebagai analis di Graham-Newman Corp.

Ketika Benjamin Graham menutup kemitraannya pada tahun 1956, Buffet mulai membangun kembali perusahaannya di Omaha: Buffett Partnership Ltd sampai dia menjadi seorang jutawan pada usia 32 tahun.

Pada akhir 1950-an, Warren telah membuka tujuh kemitraan. Ia menjadi seorang miliuner pada tahun 1962 sebagai hasil dari penghasilannya dari kemitraan tersebut.

Pada tahun 1962, Buffett memutuskan untuk menggabungkan semua kemitraannya menjadi satu dan berinvestasi di sebuah perusahaan manufaktur tekstil bernama Berkshire Hathaway. Dia mulai membeli saham Berkshire Hathaway pada awal 1960-an dan akhirnya mengambil kendali penuh dari perusahaan itu.

Pada akhir 1960-an, Buffett mengganti ruang lingkup bisnis Berkshire Hathaway dari tekstil ke asuransi.

Saat ini, perusahaan ini memiliki harga saham tertinggi yang mana pada April 2018, perusahaan tersebut dihargai $ 303,100 per saham.

Buffett memiliki sekitar 7% saham dari Coca-Cola Co. pada tahun 1988 dan akhirnya menjadi salah satu investasi terbaiknya.

sumber : Business Insider

Buffett berinvestasi $ 1 miliar di Coca-Cola dan tumbuh hampir 16 kali lipat selama 27 tahun berikutnya ketika menghitung dividen yang diterima. Keuntungan yang diperoleh Buffett kurang lebih sebesar 11%/tahunnya dari saham Coca-Cola Co ini.

Pada tahun 2008, Buffett menjadi orang terkaya di dunia.

Ia menjadi orang terkaya di dunia pada tahun 2008 dengan total kekayaan bersih yang diperkirakan sebesar $ 62 miliar mengutip dari Forbes, mengalahkan Bill Gates yang telah menjadi No.1 dalam daftar Forbes selama 13 tahun terakhir. Pada tahun berikutnya, Gates mendapatkan kembali posisi pertama dan Buffett pindah ke posisi kedua. Meskipun Buffett menjadi investor ternama di dunia, Pria berusia 88 tahun ini tidak memiliki ponsel dan lebih suka bepergian menggunakan transportasi umum. Ini tidak berarti Buffett adalah orang yang pelit, memang ini sudah menjadi gaya hidupnya selama ini.

Pada tahun 2010, Buffett dan Bill Gates mendirikan Giving Pledge.

Pada 2016, ia mengalahkan rekor filantropis pribadinya sendiri dengan menyumbangkan saham Berkshire Hathaway senilai $ 2,86 miliar ke sejumlah badan amal, termasuk The Bill and Melinda Gates Foundation. Artinya Buffett telah memberikan total sumbangan lebih dari $ 28,5 miliar sampai tahun 2016.

Selain itu, Buffett dan miliarder Bill Gates setuju untuk menyumbangkan setidaknya setengah dari kekayaan mereka untuk amal ketika mereka membuat dan menandatangani Giving Pledge.

Sejak 2010, lebih dari 150 orang telah membuat pledge, termasuk Facebook Mark Zuckerberg.

Buffett telah membeli $ 12 miliar saham sejak kemenangan Trump pada bulan November 2016.

Terlepas dari kecenderungan dan keraguannya tentang Presiden Trump yang liberal, Buffett tampaknya bersikap optimis tentang pemerintahan baru Donald Trump.

Dalam wawancara dengan Charlie Rose, Buffett mengatakan bahwa Berkshire Hathaway membeli sekitar $ 12 miliar saham biasa sejak kemenangan mengejutkan Trump pada bulan November 2016.

Ini telah menjadi bulan yang menarik bagi Buffett, yang telah menjual investasinya di General Electric (GE) dan menjadi pemegang saham terbesar Bank of America.

Buffett menjual saham GE senilai $ 315.000.000 pada kuartal kedua, menandakan akhir dari sebuah era untuk konglomerat $ 220.000.000.000 itu.

Someone’s Sitting in the shade today because
someone planted a tree a long time ago
— Warren Buffett

Mungkin ini sedikit cerita dari berbagai sumber yang dapat Stockbit rangkum, kisah Warren Buffett memang sangat menginspirasi investor-investor di seluruh dunia tak terkecuali penulis artikel ini sendiri. Semoga menginspirasi para Stockbitor untuk lebih dini dalam mulai investasi.

Promo #Merdeka Finansial

Di bulan Agustus, Stockbit memberikan promo #MerdekaFinansial untukpembukaan rekening saham Sinarmas Sekuritas. Dengan minimal deposit Rp 1.7 Juta kamu bisa dapat Stockbit PRO GRATIS Seumur Hidup!!!

Cara Buka Rekening Saham dan Klaim Stockbit PRO:

1. Klik Tombol Buka Rekening Saham

2. Isi Form Registrasi dan Ikuti Petunjuk Pengiriman Dokumen

3. Kirim ke Sinarmas Sekuritas

(Kantor Pusat Sinarmas
Sinarmas Land Plaza Menara 3, Lantai. 5, Jl. M.H. Thamrin No. 51 Jakarta 10350)

4. Deposit ke RDN kamu minimal 1,7 Juta

 

Artikel ini Stockbit kutip dari beberapa sumber yaitu :
-biography.com
-Business Insider
-Forbes
-Investopedia
-Thefamouspeople.com
-valuewalk.com

 

Investasi Saham Ala Lo Kheng Hong- Bebas secara Finansial melalui Pasar Saham by Dedi Utomo

Para Stockbitor pasti sudah mengenal siapa itu Lo Kheng Hong. "LKH" begitulah kebanyakan investor saham memanggilnya. Kiprahnya di dunia saham memang patut kita contoh sebagai investor yang telah mencapai kebebasan finansial melalui investasi di pasar saham. Tidak main-main, Lo Kheng Hong mendapat julukan sebagai Warren Buffett-nya Indonesia. Penasaran dengan kisah sukses Lo Kheng Hong dan gaya investasi sahamnya? Simak kisahnya.

Bagaimana Lo Kheng Hong mulai investasi saham?

LKH memulai investasi di bursa saham pada usia 30 tahun, kala itu LKH bekerja sebagai pegawai tata usaha pada sebuah bank dengan gaji yang terbilang apa adanya. Namun satu hal yang patut kita teladani dari sosok Lo Kheng Hong adalah kemampuannya untuk berhemat demi investasi saham. Dia tidak tergiur untuk hidup bermewah-mewah seperti kebanyakan orang dan rutin dalam menyisihkan sisa gaji bulanannya untuk membeli saham. 

Pernah rugi di pasar saham

Apakah LKH pernah rugi di pasar saham? Yups dia pernah mengalaminya. Ketika itu, dia tergiur untuk membeli saham IPO karena memang berpotensi memberikan capital gain yang besar. Namun sayangnya investasi di saham ketika IPO tidak selalu menguntungkan dan akhirnya dia berani menjual sahamnya dalam keadaan rugi. Kerugian ini tidak membuatnya kapok dan keluar dari pasar saham, justru dia semakin giat untuk mempelajari cara investasi saham yang benar dengan membaca buku-buku tentang investasi. Buku yang menjadi favorit LKH adalah karangan investor saham sukses sekaligus salah satu orang terkaya di dunia asal Amerika Serikat yaitu Warren Buffett. Dia bahkan memiliki koleksi buku Warren Buffett sebanyak 40 buku lebih dan telah dia baca  secara berulang-ulang.

Karir membaik, namun tetap hidup hemat

Semenjak LKH berpindah tempat kerja sebagai staff pemasaran di Bank Ekonomi, dia mendapatkan kenaikan gaji yang cukup signifikan, di mana sebelumnya gajinya berkisar Rp350.000 per bulan menjadi Rp1.050.000 per bulan. Kenaikan gaji ini tidak lantas membuatnya menaikan gaya hidupnya, dia tetap hidup hemat dan rutin menyisihkan uang untuk membeli saham. Setelah 17 tahun dia bekerja, akhirnya dia memutuskan untuk berhenti dan fokus menjadi investor saham. Keputusan ini diambil karena dia telah berhasil mendapatkan keuntungan yang lumayan banyak dari hasil investasi saham. Dia berani menginvestasikan 85 persen kekayaannya untuk diinvestasikan di saham dan menyisakan 15 persen untuk keperluan mendadak.

Mencapai kebebasan finansial

Menjadi orang yang bebas finansial, begitulah Lo Kheng Hong menggambarkan kondisi kehidupannya saat ini. Sebagai orang yang bebas secara finansial, ada 5 hal yang tidak dimiliki Lo Kheng Hong namun dia juga tidak mempermasalahkan hal tersebut:

  1. Kantor, dia sudah tidak perlu datang ke kantor untuk bekerja dan mendapatkan uang.

  2. Pelanggan, dia sudah tidak perlu mencari pelanggan untuk mendapat komisi atas apapun.

  3. Karyawan, dia tidak perlu mencari karyawan karena bahkan tidak punya kantor. Lo Kheng Hong mengatakan bahwa dia hanya mempunyai seorang supir dan dua pembantu rumah tangga.

  4. Bos (Atasan). Karena tidak bekerja, dia juga tidak punya Bos.

  5. Utang. Seluruh aset yang dia masukkan pada portofolionya sama sekali bebas dari utang.

Bagaimana cara Lo Kheng Hong memilih saham untuk investasi?

Sebagai seorang investor, kesabaran dalam memegang saham adalah sebuah keharusan menurut LKH. Dia bahkan bisa menahan sebuah saham sampai bertahun-tahun, dan karenanya dia menyarankan untuk tidak menggunakan uang hasil pinjaman atau uang untuk keperluan sehari-hari untuk membeli saham. Membeli saham yang "salah harga" adalah gaya investasi LKH, apa maksudnya? Berikut kriteria saham yang salah harga menurut LKH.

*1 Perusahaan dikelola manajemen yang baik

Kriteria pertama adalah dari segi manajemen perusahaan, perusahaan haruslah dikelola oleh orang yang jujur, profesional, dan dikagumi. Memilih manajemen sama halnya memilih orang pemerintahan, harus bersih dari korupsi dan tindak pidana hukum lainnya. Hal ini sangatlah penting menurut Lo Kheng Hong karena berhubungan dengan kelangsungan bisnis perusahaan. Baik tidaknya tata kelola perusahaan bisa dilihat dari analisa GCG (Good Corporate Governance).

*2 Prospek perusahaan cerah

Investor harus memperhatikan bisnis perusahaannya, apakah perusahaan tersebut prospeknya bagus dalam arti mampu mempertahankan kinerjanya di masa depan. Hal ini bisa dilihat secara historis dalam 5-10 tahun ke belakang.

*3 Perusahaan labanya besar dan memiliki NPM dan ROE yang tinggi

NPM (Net Profit margin) adalah rasio untuk mengukur tingkat margin perusahaan. semakin tinggi tingkat margin maka semakin bagus perusahaan tersebut. Sedangkan ROE (Return on Equity) mengukur tingkat pengembalian yang dihasilkan dari penggunaan ekuitas perusahaan, semakin tinggi ROE maka perusahaan tersebut semakin bagus karena memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi. Untuk memilih saham yang terbagus, kamu bisa membandingkannya dengan perusahaan lain dalam industri bisnis yang sama.

Kamu bisa membandingkan rasio-rasio perusahaan menggunakan fitur Comparison dari Stockbit Pro secara mudah.

Baca : Mengenal Fitur Comparison dari Stockbit Pro 

*4 Laba terus bertumbuh

Selain labanya tinggi, kriteria saham yang LKH pilih adalah laba yang terus bertumbuh dari tahun ke tahun. Pertumbuhan laba yang konsisten menandakan bahwa saham tersebut memiliki prospek dan daya saing di masa depan.

"Kalau kita membeli saham perusahaan yang untung besar dan labanya bertumbuh, kita seperti memiliki mesin pencetak uang" Ungkap LKH.

*5 Valuasi PER dan PBV rendah

Tidak perlu terlalu ribet, LKH dalam menilai valuasi suatu saham menggunakan pendekatan PER dan PBV. Cari perusahaan yang memiliki PER di bawah 5X, PER 10X sebenarnya sudah cukup murah menurut LKH. Sementara dari sisi PBV LKH mencari saham dengan PBV di bawah 1X, karena saham yang diperdagangkan pada PBV di atas 1X berarti sahamnya dihargai di atas nilai kekayaan perusahaan.

Selain itu, LKH juga membandingkan PER dan PBV dengan Industri, tujuannya adalah mencari saham dengan PER dan PBV di bawah Industri.

Kamu bisa menilai saham berdasarkan PER dan PBV dengan mudah melalui fitur Fundachart Stockbit.

Baca juga: Mengenal Fitur Fundachart dari Stockbit

Satu lagi kebiasaan yang selalu LKH lakukan setiap hari adalah selalu up to date dengan berita-berita ekonomi maupun emiten dengan cara membaca koran, surat kabar, ataupun majalah. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk memperkaya diri dengan informasi sehingga dapat berguna untuk keputusan investasinya.

Tertarik untuk mulai investasi saham agar bisa seperti Lo Kheng Hong? Sekarang kamu bisa berdiskusi, melakukan analisa dan berinvestasi saham dalam satu aplikasi, sehingga proses investasi saham kamu menjadi lebih praktis dan mudah.

Referensi : Finansialku.com